HPH / karya Fajran Lamuhu
Minggu, 02 Desember 2007 - Label: Puisi - 0 Comments
Bunyi pohon yang tumbang begitu kerasnya
Menghantam bumi yang menjadi sandaran hidup
Sang bumi kembali merelakan sahabatnya pergi
Tidak hanya Satu
Tapi berpuluh, beratus bahkan beribu sahabat yang pergi
Kemana lagi aku harus berbagi
Sang bumi meratap pilu
Tatkala aku juga harus dibedah
Aku diam
Aku merelakan
Apakah harus selamanya aku begini !?
Saat mereka hanya bisa mengambil
Saat mereka hanya bisa menikmati isi perutku
Apakah aku harus terus diam
Sang pohon yang tersisa berkata
Apakah yang bisa kulakukan untukmu
Sebab sebentar lagi aku juga akan pergi
Menuju tempat dimana aku dijadikan penghias
Sedang kau disini
Hanya bisa diam saja tak membelaku
Apakah saat aku pergi
Kita akan tetap menjadi sahabat ?
Hilang Pupus Habis
Dan sang Bumi pun meluap Marah
Seraya berdoa
Oh yang menguasai seluruh alam
Biarkan aku bergoncang
Selesai ia berdoa
Ia mulai menggoncangkan tubuhnya
Seluruh isi perutnya dihamburkan keluar
Bukan untuk dinikmati
Melainkan untuk menghancurkan semua yang ada diatasnya
Tak peduli apa dan siapa
Ini untuk kalian hai makhluk yang sombong
Jangan menangis
Jangan bersedih
Jangan mengeluh
Ini buah kerja kalian
Air pun ikut bergolak
Sambil berteriak
Aku juga ikut membantumu
Datanglah gelombang pasang yang besar menghantam
Meluluhlantakkan semua
Mereka berteriak bersama
Ini hadiah buat kalian
Hai makhluk yang penuh kesombongan
Dimana tawa kalian
Dimana senda gurau kalian
Saat kalian hanya bisa menikmati kami
Saat kalian hanya bisa tertawa saat semua terpenuhi
Jangan sebut - sebut nama agung itu
Karena aku telah meminta persetujuan Nya
Tidak seperti kalian
Yang mengambil
Tanpa persetujuan kami
Rasakan pembalasan kami
Terimalah buah dari bibit yang kalian semai
02.10.2007
This entry was posted on 21.45
and is filed under
Puisi
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
0 komentar:
Posting Komentar